Pulau Ismoyo, merupakan salah satu diantara jejeran pulau yang terdapat pura di tengahnya bernama Luhur Amerta Jati. Dihubungkan dengan jembatan sekitar 1 meter, menyatukan dua daratan yang dipisahkan oleh air laut. Diresmikan oleh bapak Bupati Malang, Edi Slamet, pada tahun 1985, Pura Amerta Jati menjadi salah satu pesona wisata dan tempat ibadah umat beragama Hindu. Dengan mematuhi tata tertib memasuki tempat ibadah, traveller bisa berphoto di depan pintu pura dan di kawasan Pulau Ismoyo.
Keberadaan Pura Luhur Amerta Jati di pantai Balekambang tidak hanya mengundang daya tarik para wisatawan, namun juga sebagai tempat beribadah bagi umat Hindu dari berbagai daerah. Salah satu upacara yang dilaksanakan di Pura ini adalah upacara Melasti. Melasti juga disebut upacara Melis atau Mekilis, dimana umat Hindu melakukan sembahyang untuk mensucikan diri dari segala perbuatan buruk di masa lalu (Kotawisata.net).
Upacara dimulai pagi hari dengan mengarak benda-benda yang disakralkan. Benda-benda yang disakralkan dari dalam pura diarak ke tepi pantai untuk dikumpulkan dengan sesajen yang berisi bunga, daun, buah, air dan dupa. Sesajen akan di larung ke laut dengan tujuan sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi.
Dalam prosesi acara Jalani Dhipuja tersebut, dilangsungkan doa bersama di tepi pantai yang diberi tempat khusus dengan batas-batas yang tidak boleh dilewati oleh wisatawan.Diriingi oleh suara gamelan Bali, upacara dipimpin oleh Pendeta Agung. Seluruh sesajen yang akan dilarung ditaruh diatas panggung untuk dibacakan doa-doa.
0 komentar:
Posting Komentar